Selasa, 17 Desember 2013

Cara Memperpanjang Penis Ala Timur Tengah


Cara memperpanjang penis ini berasal dari daerah Timur tengah dan diturunkan secara turun-temurun. Untuk itu, para pria dari daerah sana terkenal perkasa. Sekarang cara memperpanjang penis dari timur tengah ini menyebar dan bisa dipraktikkan oleh diri sendiri. Namun, yang perlu diperhatikan adalah agar memperhatikan caranya dengan benar agar tidak mencederai Anda.

Sebelum dimulai, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
Cara memperpanjang penis ini bukan teknik sekali jalan dan langsung kelihatan hasilnya. Dalam hal ini dibutuhkan tekad yang kuat dan kesabaran. Juga harus siap untuk berhenti dan melanjutkan kembali untuk hasil yang maksimal dan aman. Rutinitas adalah kunci keberhasilan teknik ini. Apabila Anda tidak sabar dan memporsir latihan inilah yang bahaya. Untuk itu, sayangilah organ vital Anda.

Stretching (Length Extender)
Ini adalah cara memperpanjang penis, dengan meregangkan jaringan erectile. Jaringan erectile adalah jaringan tendon yang menyebabkan penis menjadi ereksi. Jaringan erectile akan dipenuhi oleh darah dari aliran darah di tubuh kita sehingga penis akan menegang. Cara memperpanjang penis ini lebih aman dibanding kita berlatih menggunakan pemberat yang diikat pada penis.
Selain itu, pastikan penis dan tangan anda tidak dalam keadaan licin atau dalam keadaan yang bisa menimbulkan selip ketika melakukan cara memperpanjang penis yang pertama. Caranya, antara lain sebagai berikut.
Pegang kepala penis lalu tarik kedepan dengan lembut. Ingat jangan terlalu keras, cukup hingga terasa penis meregang. Tahan hingga 30 detik, kemudian lepaskan perlahan.

Setelah itu, lakukan relaksasi dengan menggoyangkan penis ke kiri dan ke kanan hingga memukul paha kiri dan kanan hingga penis anda cukup terasa rileks.

Ulangi langkah ini hingga 10 kali dan ingat lakukan dengan lembut, jangan sampai menarik penis terlalu keras dan malah mencederainya.

Istirahatkan walau belum 10 kali bila terasa ngilu dan ulangi langkah dengan lebih lembut. Karena bila ngilu terasa, berarti Anda melakukannya terlalu keras.

Selanjutnya searah jarum jam cara memperpanjang penis ini dilakukan berulang. Maksudnya kembali ulangi langkah di atas, tetapi arah tarikannya berbeda.

Bila tadi Anda melakukan tarikan kearah depan, sekarang lakukan cara ini dengan menarik penis ke arah atas. Lalu, lakukan relaksasi yang sama, yaitu menggoyangkan penis ke arah kiri dan kanan hingga memukul paha kiri dan kanan.

Lakukan kembali, tetapi sekarang arah tarikan adalah kira-kira posisi jam 3, jam 6, dan jam 9 dan lakukan relaksasi yang sama.
Ingat petunjuk tersebut bukanlah cara instan. Lakukan ini perlahan dan dengan lembut. Hasil dari cara ini akan terasa kira-kira setelah selama 3-4 bulan.
Jelging

Latihan ini dimaksudkan untuk memperbesar ukuran penis setelah cara memperpanjang penis dilakukan. Latihan inilah yang disebut rahasia keluarga oleh banyak suku di Timur Tengah. Jelging adalah cara untuk terus menerus memompa darah untuk memenuhi penis.
Ketika darah terus menerus dipaksa memompa ke dalam penis maka pembuluh darah dalam penis lambat laun akan melebar sehingga bulatan penis akan membesar. Sebenarnya panjangnya penis tidak terlalu penting, tetapi penis yang bulatannya besarlah yang mampu memuaskan istri.
Berdasarkan rangkaian cara memperpanjang penis, jelging harus dilakukan setelah stretching karena teknik kedua ini membutuhkan cairan pelicin. Teknik ini memerlukan waktu 20 menit, dan sebaiknya dilakukan dalam posisi berdiri. Siapkan cairan pelicin yang lembut dan tidak menimbulkan iritasi. Saran saya gunakan baby oil atau vaseline.
Dalam teknik ini penis harus dalam keadaan setengah loyo dan ini sulit, tetapi berusahalah. Dalam keadaan setengah ereksi inilah penis diurut hingga kepala penis terlihat membesar dan membiru. Cara mengurutnya harus benar, yaitu penis dipegang oleh dua jari yaitu ibu jari dan telunjuk yang bertaut dan membentuk lingkaran, sedang sisa jari lainnya tidak ikut menggenggam.
Jangan menggenggam terlalu erat dan jangan terlalu lemas. Sekali lagi saya ingatkan rangkaian cara memperpanjang penis ini harus dilakukan dengan lembut. Karena bila memaksakan dan berlebihan, bisa menciderai penis dan hasilnya malah akan loyo. Cara memperpanjang penis yang kedua ini bisa berbahaya bila dilakukan berlebihan dan pembuluh darah di penis malah akan rusak.
Setelah posisi tangan siap maka dari pangkal atau dasar penis tarik dan urut perlahan penis kearah atas dan ketika tangan kiri atau kanan mengurut ke arah atas maka tangan yang satunya lagi sudah siap dipangkal penis untuk kembali mengurut dengan posisi dan cara yang sama.
Setelah tangan yang kedua siap, tangan yang pertama sudah kembali berada didasar penis dan kembali melakukan hal serupa, mudahnya diilustrasikan seperti orang memerah susu sapi. Lakukan ini kira-kira selama 10 menit atau 100-200 kali ulangan dan naikkan frekuensi 10 menit menjadi 20-30 menit setelah tiga minggu.
Terus berkelanjutan dan istirahatkan setelah penis menjadi loyo. Kesulitan dari teknik ini adalah menjaga penis untuk setengah ereksi karena penis akan loyo kalau lelah atau ereksi penuh karena mirip martubasi. Saran saya cobalah berkonsentrasi dan alihkan pikiran dari berpikir macam-macam dengan cara melakukan teknik ini dengan berpikir ke hal yang bukan seks.
Bila setelah melakukan hal ini penis menjadi tidak bisa ereksi maka ini adalah keadaan yang normal. Karena pembuluh darah penis akan merasa lelah setelah darah dipaksa masuk kedalam penis. Keadaan akan normal kembali setelah beberapa saat.
Dengan melakukan teknik kedua dari rangkaian cara memperpanjang penis maka bukan saja penis menjadi besar. Namun, juga lebih keras dan sehat juga bersih. Lebih keras karena darah akan lancar terpompa kearah penis, dan bersih juga sehat karena penis selalu digosok/usap.
Ingatlah hal ini. Jika terjadi rasa nyeri ketika melakukan rangkaian kedua dari cara memperpanjang penis ini, segera lakukan latihan selama beberapa hari. Itu tandanya anda terlalu memforsir latihan atau genggaman anda terlalu kuat. Ingat perlahan saja. Setelah melakukan ini 3-4 bulan lamanya, barulah hasilnya akan terlihat.
Kegel

Mungkin kita sudah sering mendengar tentang senam kegel. Benar. Senam kegel pada pria adalah senam untuk membuat penis bertambah lagi tingkat kekerasannya. Setelah sudah keras karena melakukan rangkaian cara memperpanjang penis yang kedua.
Setelah rutin melakukan rangkaian cara memperpanjang penis yang ketiga ini, selain bertambah keras lagi maka ketika melakukan hubungan suami istri akan menjadi tahan lama dan meningkatkan juga kualitas orgasme.
Latihan ini diciptaan oleh Arnold Kegel, M,D. hingga sekarang dianjurkan oleh banyak ginekolog di tingkat dunia. Cara memperpanjang penis yang ketiga atau kegel dikenal juga dengan sebutan BC Exercise karena melatih otot bulbocavernosus atau mudahnya otot BC. Otot ini terletak dipertengahan anus dengan prostat (biji).
Otot inilah yang memompa sperma dan membuat pria merasakan klimaks ketika berhubungan. Semakin kuat otot kegel, maka semakin nikmat dan semakin lama ejakulasi pada pria. Caranya, antara lain sebagai berikut.
Rasakanlah Otot BC, lalu keraskan otot BC Anda dan kendurkan kembali kira-kira sekitar 20-30 kali. Kemudian, istirahat beberapa saat.

Ulangi kembali hingga 2-3 kali. Sesudah selesai, sekarang eratkan otot BC secara perlahan. Rasakan pergerakannya dan tahan sesudah otot menegang selama kira-kira 30 detik atau pinggul merasa lelah.

Lepas dan beristirahatlah.
Berdasarkan ketiga rangkaian cara memperpanjang penis, cara ketiga inilah yang sangat aman sehingga cara memperpanjang penis yang ketiga ini bisa dilakukan kapanpun.
Tahap terakhir dalam rangkaian cara memperpanjang penis ini harus dilakukan dengan penuh perasaan. Jangan menarik terlalu keras, jangan mengurut terlalu erat. Dan hentikan latihan bila terjadi rasa ngilu atau cidera untuk kemudian dilanjutkan setelah sembuh. Selamat mencoba.

Lima kisah penis bernasib sial

Lima kisah penis bernasib sial

Tidak ada hal paling apes bagi lelaki kecuali sesuatu terjadi pada simbol kejantanan dia. Bagi pria, penis merupakan hal harus dijaga di samping harga diri. Namun apa jadinya jika bagian itu harus lenyap sebab pelbagai perkara?
Mulai dari kekonyolan dilakukan sendiri hingga kesalahan fatal orang lain, lima alat vital ini jadi ketumpahan sial. Dilansir dari situs oddee.com, ini lima kisah penis bernasib apes.

Kecurangan SPBU, Beli Rp 100.000 Hanya Dapat Rp 80.000

ane mau numpang berbagi pengalaman disini tentang kecurangan para petugas di spbu
 harapan ane tulis trit ini agar tidak ada lagi yg tertipu atau dicurangi ketika mengisi bensin di spbu dengan label "pasti pas"

 kejadiannya sekitar seminggu lalu ane bawa mobil saudara ke jakarta
 ane isi bahan bakar di salah satu spbu,sengaja ane tidak sebutkan nama dan lokasi spbu tersebut takutnya ntar dikira pencemaran nama baik
 kebetulan saat itu yg bawa mobil kakak ane jadi ane duduk di kursi belakang
 kakak ane langsung nyodorin duit 100rb ke petugasnya
 ane ga turun dari mobil memang tapi ane perhatikan argo di mesin pengisiannya
 saat argo mendekati angka 80rb tiba tuh angkanya loncat langsung ke angka 100rb kakak ane ga nyadar tentang kejadian itu
 tapi sepontan ane langsung protes keras
 "pak itu kok argonya langsung loncat dari 80rb ke angka 100rb?"
 si petugasnya langsung bilang gini
 "bener kok udah 100rb"
 trus ane minta struknya,setelah keluar struk baru tuh keliatan di struk tertulis rp.80.075
 lalu petugasnya ngembaliin duit 20rb sambil bilang gini sambil mukanya gugup
 "wah maaf pak mungkin mesinnya sedang rusak"
 skip..skip.. selang dua hari ane ke jogja.bawa motor matic isi bensin di salah satu spbu di jogja,ane tidak publikasikan nama spbu dan lokasinya
 isi bensin 10rb
 ane perhatiin argonya 
 eh terulang lagi kejadian di spbu jakarta kmaren dari angka 8rb langsung loncat ke 10rb
 kali ini ane diem ga protes karna ane pikir cuman duit 2rb ini lagian di belakang yg antri banyak bgt,kebetulan jam pulang kerja
 ane mikir apa jangan2 banyak petugas spbu yg melakukan perbuatan "nakal" ini
 akhirnya rasa penasaran ane terjawab saat lagi makan di angkringan dekat spbu tempat ane ngisi bensin motor ane kapan hari itu
 ada petugas spbu yg kebetulan juga makan di angkringan itu ngobrol dengan pedagang angkringannya
 mereka ngobrolin tentang side job itu
 mereka ngobrol pake bahasa daerah yg intinya
 -argo di spbu emang bisa di design/di akali untuk langsung loncat ke angka tertentu
 -ngakali loncatnya angka di argo dengan catatan kalo buyer nya isi bensin dengan nominal yg umum semacam 10rb,15rb,20rb,50rb100rb dsb
 -yg ngisi bensin meleng ga liat argonya
 -kalo buyernya beli diangka yg nominalnya enggak umum ga bisa diakali semisal 13rb,21rb,106rb

 macam kejadian ane di spbu jakarta,kalo satu orang di korup 20rb udah dapet berapa banyak tuh oknum sehari

 jadi setelah itu ane menyimpulkan kalo mau isi bensin ane mending isi diangka yg ga pas semacam 11rb,19rb dsb

 mungkin kita emang susah ngilangin budaya korupsi di negara ini
 tapi seenggaknya kita bisa meminimalisir tindakan korupsi dan tidak berbuat korupsi

 ane cuman nyaranin buat para kaskuser yg baca trit ini
 -kalo isi bensin pantengin tuh argo
 -kalo bisa isi di nominal yg ga biasa seperti 11rb,23rb dll
 -kalo petugasnya maenin handle suruh lepas tuh handle nya

 semoga sedikit tulisan ane ini bermanfaat untuk banyak orang

Kisah Saudara Kembar Yg Bertukar Istri ( Cerita Dewasa )

Senyumnya mengembang menyambutku sepulang dari kantor. Seperti biasa, wanita itu mengajakku duduk di sofa. Kemudian wanita itu membuka sepatuku, kaus kakiku dan tidak lupa menyuguhkan secangkir teh manis hangat dan sepiring kue kesukaanku.

Dia adalah Heny. Istriku yang sudah 13 tahun menemaniku dan telah memberiku 3 orang anak yang lucu.Ketika awal menikah, Heny seorang wanita karir yang cantik dan menarik. Sungguh, Heny benar-benar membuatku jatuh cinta.

Namun sejak kelahiran Daffa anak pertama kami, dia memutuskan untuk berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja. Heny ingin lebih fokus dalam merawat dan mendidik anak-anak kami.

Aku tak mempermasalahkan alasannya. Aku ikut senang dan mendukungnya. Penghasilanku sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan rumah tangga kami. -kisah inspiratif

Namun seiring berjalannya waktu, Heny telah berubah di mataku. Heny tak semenarik dulu lagi. Sibuknya Heny dalam mengurus rumah tangga dan merawat anak-anak kami, membuat Heny lalai dalam merawat dirinya. Heny jarang menggunakan make up, parfum, dan sering kali memakai daster butut yang selalu setia menemaninya di rumah. Menurut Heny, sangat nyaman dan adem bila memakai daster di cuaca yang sangat panas.

“Mau makan malam atau mandi dulu mas?” Heny membuyarkan lamunanku.

Di tangannya sudah siap handuk dan baju gantiku. Mataku sempat melirik sebuah foto pernikahan di dinding dengan tulisan dibawahnya: Heny & Ardi. Kami tampak begitu bahagia dan serasi.

“Mandi saja dek, tadi di kantor aku sudah makan”,

Aku terpaksa berbohong, meski sebenarnya aku belum makan, pemandangan lusuh yang ada di mataku telah merusak selera makanku.

Sementara di kantor, rekan-rekan wanitaku tampilannya modis dan wangi namun di rumah wanita yang menyambutku berbeda bagai langit dan bumi. Istriku yang memakai daster lusuh dan berdandan sangat natural.

Selesai mandi, segera aku masuk ke kamar Daffa. Dia tengah tertidur pulas. Di usianya yang masih 10 tahun, sudah terlihat wajahnya mengadopsi wajahku. Kukecup keningnya, selanjutnya aku beranjak menuju kamar Zahra dan Nadia. Mereka masih tidur dalam satu kamar. Kecantikan wajah keduanya mewarisi wajah Heny, istriku. Setelah kucium keduanya yang sedang terlelap, segera aku beranjak menuju kamar tidurku.

Di dalam kamar, istriku sedang menyalakan lampu tidur. Aku segera berbaring ke tempat tidur yang telah rapi. Meski di rumah tidak ada pembantu rumah tangga, namun istriku mampu mengerjakan hampir semua pekerjaan rumah dengan baik. Dia memang tergolong wanita yang rajin, seolah-olah tidak ada capeknya.

“Bagaimana dengan pekerjaannya di kantor, mas ?”

“Baik dek” aku biasa memanggilnya dengan sebutan adek.

“Bener nggak ada masalah mas? Kok kuperhatikan akhir-akhir ini mas banyak diam”

“Iya, ngggak apa-apa kok,”

“Syukurlah kalau begitu mas” Heny ikut naik ke ranjang sambil menyelimuti tubuhku dengan selimut yang lembut dan wangi. Aku memang tidak terlalu kuat dengan dingin AC.

Aku tidak bisa nyenyak dalam tidurku, jujur aku merasakan suatu kebosanan dengan kehidupanku. Disampingku istriku tidur dengan memakai daster kembang-kembang warna kuning yang juga dipakainya saat hamil Daffa anak pertamaku, yaaa…. berarti sudah 10 tahun lebih usia daster lusuh itu. Sungguh menjadi inspirasi untuk datangnya mimpi burukku.

***********

Saat makan siang di kantor aku mengutarakan tentang kehidupan rumah tanggaku yang membosankan kepada Rudi dan Rio temen akrabku. Sambil tersenyum, silih berganti mereka mendengarkan keluhanku.

“Itu karena kamu terlalu monoton Ardi, terlalu lurus berumah tangga. Sekali-kali cobalah melakukan sesuatu yang ekstrim untuk membakar kembali gelora jiwamu” Rudi nyerocos sambil menikmati sepiring nasi goreng.

“Betul tuh kata Rudi, cobalah melakukan sesuatu yang ekstrim agar kehidupan rumah tanggamu tidak monoton, dengan cara selingkuh misalnya, tuh.. diem-diem Siska, anak baru di departemen kita kuperhatikan sering curi-curi pandang ke kamu Ar, udah… jadiin aja Siska selingkuhanmu, aku yakin dengan berselingkuh kamu akan menemukan kembali apa yang selama ini hilang dari hidupmu” Rio turut memberikan usulannya.

Benar juga kata mereka, Siska anak baru di departemenku memang kuperhatikan sering curi-curi pandang, senyum serta sorot matanya menyiratkan sesuatu maksud tertentu kepadaku.

Meski di usiaku yang menginjak 38 tahun, namun ketampananku belum pudar, ditambah lagi posisiku di kantor yang cukup mapan, aku yakin tidak terlalu sulit buatku mendapatkan seorang wanita.

“Aku tidak mau terjebak dengan komitmen kepada seorang wanita friend, ada usulan lain nggak?”

“Kalau tidak mau susah-susah pelihara kambing, langsung beli satenya aja, ngerti kan maksudku Ar” kata Rudi dengan senyum nakalnya.

“Kita bisa kok mengantarmu ke tempat gadis-gadis cantik yang akan memuaskanmu, cinta satu malam, puas, tanpa komitmen, bayar, pulang deh berkumpul lagi bareng keluarga” Rio turut menimpali.

“Ok deh, thanks ya friend masukannya, aku pikir-pikir dulu.”

“Iya tapi jangan terlalu lama mikirnya, keburu digaet pak bos tuh si Siska, tahu sendiri bos kita nggak bisa lihat cewek bohay dikit” kata Rudi.

*********

Untuk berselingkuh dengan wanita lain aku masih belum berani, demikian juga untuk berzinah, tidak pernah ada dalam kamusku. Dalam kekalutanku aku menghubungi Bimo, kakakku untuk bertemu saat makan siang.

Akhirnya pertemuanku dengan kakakku Bimo, akan terlaksana juga. Syukurlah di tengah kesibukannya, ia masih sempat meluangkan waktu untuk mendengar curahan hatiku.

“Hallo… sudah lama nunggu Di? Bimo tersenyum menghampiriku.

Bimo mengenakan atasan setelan hem biru lengan panjang dan dipadukan dengan celana panjang hitam. Melihatnya, seolah aku sedang bercermin. Kita memang saudara kembar, namanya Bimo, dia lebih tua 10 menit dariku, sehingga antara kami berdua tidak ada yang memanggil kakak atau adik melainkan langsung dengan nama kami masing-masing.

“Begitulah Bim, masalah berat yang sedang aku hadapi”

Kening Bimo langsung berkerut pertanda sedang berfikir setalah mendengarkan panjang lebar curhatku, tidak lupa usulan teman-temanku Rudi dan Rio aku sampaikan kepadanya.

Bimo telah menikah juga dan baru dikaruniai 1 orang anak. Pernikan kita dahulu dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Masih teringat ekspresi para tamu undangan yang tersenyum-senyum menyaksikan dua pasang pengantin dengan mempelai pria kembar identik. Ketika bersalaman tidak henti-hentinya para tamu berpesan kepada Heny istriku, dan kepada Rosa istri Bimo,

“Awas jangan sampai tertukar ya suaminya di malam pertama!!”

Kami pun hanya bisa tersenyum membayangkan malam pertama tertukar, hihihi

**********

“Semua keluarga pasti ada permasalahan Di, akupun juga tidak luput dari permasalahan keluarga” Bimo berucap sambil menghisap sebatang rokok.

Di mataku Bimo laki-laki yang sangat beruntung, punya istri Rosa yang cantik, seksi dan wangi. Tidak seperti Heny yang lusuh dan bau minyak. Rosa seorang sekretaris pada sebuah perusahaan minyak asing. Kemanapun tampilannya selalu modis dan wangi. Bahkan ketika kami sekaluarga menginap di rumah Bimo, Rosa selalu tampil cantik di rumah.

“Kamu beruntung Di punya istri Heny, seorang ibu yang pinter mendidik anak, telaten melayanimu dan bisa setiap saat bertemu denganmu, sedangkan aku karena kesibukan Rosa, jarang punya waktu untuk menikmati saat kebersamaan.”

“Tapi aku membutuhkan suatu terobosan besar dalam kehidupanku yang monotan ini Bim, kalau tidak, aku ragu apakah bahtera rumah tanggaku ini bisa diselamatkan. Kalau untuk selingkuh atau “jajan” seperti usul teman-temanku aku jelas tidak bisa melaksanakan Bim, duh.. gimana dong ada solusi nggak?”

“Hmm… gimana kalau aku tawarkan sesuatu yang ekstrim tapiiii… nggak jadi deh, Di..” ucap Bimo ragu-ragu.

“Ayo dong Bim, lanjutin kata-katanya, aku pasti setuju deh” pintaku dengan penasaran

“Sebenarnya aku ragu dengan usulanku ini, sangat ekstrim, namun lebih baik dibandingkan dengan selingkuh atau jajan Di. Kamu ingat tidak saat kita keluarga besar bertemu, Heny dan Rosa sering salah mengira aku adalah kamu dan sebaliknya kamu dikira aku.”

“Bener juga ya Bim, selain papa mama, istri-istri dan anak-anak kita masih sering keliru, karena wajah, suara, postur dan perangai kita memang bener-bener susah dibedakan, terusss… maksud kamu apa Bim?” tanyaku tak sabar.

“Begini Di, setelah mendengar penjelasanmu tadi tentang tidak bahagianya kamu dengan istrimu, dan demi meyelamatkan rumah tangga kalian maka aku berfikir bagaimana kalau sementara waktu kita saling bertukar posisi, kamu di posisiku dan aku menggantikan posisimu.”

“ Barter atau tukeran istri maksudmu Bim”? tanyaku kaget dengan mata melotot.

“Bukan sekedar istri namun juga barter seluruh kesehariannya, keluarga dan pekerjaan Di, cukup satu minggu saja dan ada satu syarat yang tidak boleh kita langgar”?

“Syarat apa tuh, Bim”?

“Kamu berjanji tidak menggauli istriku Rosa Di, dan sebaliknya aku juga tidak berhubungan intim dengan istrimu Heny, bagaimana?”

“Baiklah Bim kalau itu aku pasti setuju, tapi kalau boleh tahu apa alasanmu merelakan aku menikmati berada dalam posisimu meski cuma sementara”

“Seperti yang aku utarakan tadi Di, kulakukan ini untuk menyelamatkan kehidupan rumah tangga kalian, dari pada kamu terjerumus ke hal-hal yang tidak benar seperti teman-temanmu, disamping itu aku juga ingin menunjukkan kepadamu bahwa aku pun memiliki permasalahan dengan istriku, setiap rumah tangga pasti ada problem, yang terpenting bagaimana kita menyikapinya”

“Baik lah mulai kapan kita mulai permainan ini Bim”

“Sekarang saja mumpung kita bisa bertemu Di.”

Maka setelah kami saling bertukar informasi tentang situasi rumah, istri, anak-anak, pekerjaan dan lain-lain maka mulailah kami bertukar pakaian, HP dan kendaraan untuk melanjutkan keidupan sandiwara kami.

*********

Kupacu mobil Bimo menuju rumahnya yang sementara waktu akan jadi rumahku. Ada perasaan bimbang juga bagaimana bila Rosa, atau Farhan anaknya Bimo mengenaliku bukan Bimo.

Sesampainya di rumah, yang membukakan pintu bukanlah Rosa melainkan Mbok Rusti pembantu setia keluarga Bimo.

Dalam foto-foto yang dipajang di dinding nampak wajah cantik Rosa, hmm aku pasti bahagia seminggu ini menggantikan Bimo.

“Ibu belum pulang pak, bapak mau minum teh atau kopi? Makanan sudah mbok siapkan di meja makan” kata mbok Rusti.

Lega juga akhirnya ternyata mbok Rusti mengira aku Bimo

“Baik mbok, makasih,”

Belum sempat aku membuka sepatu, Farhan keponakanku, anak Bimo satu-satunya langsung menarik tanganku.

“Pa temenin Farhan maen bola ya.. trus maen kuda-kudaan”

“Sudah malam Farhan, papa capek besok saja ya?”

“Nggak mau, pokoknya papa harus temenin maen, kalau tidak Farhan nggak mau tidur malam”.

Dengan sangat terpaksa aku menemanin keponakanku itu bermain sepuasnya. Bayangan Heny tiba-tiba muncul di benakku. Betapa capeknya dia selama ini mengurus ketiga orang anakku, dia melakukannya tanpa mengeluh sedikitpun.

Selesai bermain, aku masih harus menunggu sampai Farhan sampai tertidur dan aku baru bisa mandi. Tidak ada lagi Heny yang menyiapkan handuk dan baju gantiku, aku sekarang melakukannya sendiri.

Selesai mandi aku menonton TV sambil menunggu kedatangan Rosa.

“Bapak nggak makan, pak?” sapa mbok Rusti.

“Nanti saja mbok nunggu ibu datang”

“Sebaiknya bapak makan duluan, ibu kan biasa pulang hampir tengah malam, bapak bisa kena sakit magg kalau menunggu ibu pulang” saran mbok Rusti kepadaku.

Benar juga sampai jam 22.00 Rosa belum juga pulang, akhirnya kusantap juga makanan yang sudah disiapkan mbok Surti sejak tadi, rasanya hambar dan dingin sangat berbeda dengan masakan Heny istriku. Istriku pinter masak dan bikin kue, di hari libur pasti disempatkannya membuat sendiri kue-kue yang lezat.

Akhirnya aku tertidur juga, karena seharian capek kerja ditambah lagi menemani Farhan main kuda-kudaan. Aku terbangun dari tidurku karena merasa kedinginan, hmm pastes ternyata aku lupa tidak memakai selimut, biasanya istriku Heny yang memakaikan selimut jika aku lupa memakainya.

Kulihat disampingku tertidur seorang wanita bergaun tidur putih… Ahh hampir saja aku berteriak ketakutan,kupikir penampakan disampingku sejenis makhluk halus. Bergaun putih, muka pucat putih kaya topeng. Benar-benar membuatku terkejut.

Ternyata setelah kuperhatikan lebih dekat dia adalah Rosa. Tidurnya terlentang seperti mayat, muka pakai masker krim yang tebalnya 1cm ditambah irisan mentimun di matanya.

Hmm… akhirnya kulanjutkan tidur juga, dalam hati aku berpikir apa enaknya Bimo punya istri cantik dan seksi namun tidurnya tidak lebih dari mayat begini, masih mending Heny istriku yang dengan lembut dan penuh kasih sayang memperlakukan aku di atas ranjang.
********

Bangun tidur tidak kulihat Rosa disampingku. Mungkin dia sedang mandi, kudengar bunyi gemericik shower di kamar mandi yang ada di kamar. Segera saja aku menuju kamar mandi bawah untuk mandi. Setelah mandi aku masuk kamar dan kulihat Rosa sedang berdandan untuk ke kantor.

“Pa… sarapan sama Farhan ya, mama ada meeting pagi-pagi, nggak sempet sarapan. Oh ya pa, mulai nanti malam mama ada dinas luar kota selama 1 minggu, baik-baik ya di rumah “

Aku pun mengangguk serta beranjak turun untuk sarapan. Saat sedang menyantap sarapan, Rosa keluar dari kamar menuruni anak tangga, tampilannya sangat cantik, seksi dan wangi.

”Berangkat dulu ya pa, Farhan jangan nakal ya, mbok jaga rumah baik-baik !!” sambil menciumku ia beranjak menuju mobil meninggalkan bekas lipstick di pipiku.

Ternyata kecantikan dan keseksiannya hanya untuk orang lain bahkan suaminya pun tidak ada waktu untuk menikmatinya. Malang sekali nasibmu Bimo kakakku…

***********

Sesampainya di kantor pertama kali yang kulakukan adalah menelpon Bimo saudara kembarku.

“Bim, tidak perlu menunggu sampai seminggu, barter ini selesai di sini saja ya. Aku tidak kuat” kataku pada Bimo.

“Hahaha… sudah kuduga kamu pasti akan menyerah Di, ok lah kita bertemu siang ini di kantin biasanya”,

Aku dengar gelak tawa Bimo di ujung telepon sana.

**********

Sesampainya di rumah, seperti biasa dengan senyum indahnya, Heny menyambut kedatanganku. Melepas sepatuku, kaus kakiku, dan menyiapkan air hangat untuk mandiku serta menemaniku makan malam. Masakan istriku yang masih hangat terasa begitu nikmat di lidahku.Meski baru sehari aku tidak merasakannya, serasa setahun aku tidak menikmati masakan lezat itu.

Ku lihat bola matanya lebih dalam, kulihat sorot mata kelelahan. Istriku ternyata begitu berat pekerjaanmu di rumah selama ini. Merawat ketiga anakku ditambah aku yang seolah-olah menjadi anak keempatmu yang masih serba dilayani sehingga tidak ada waktu untuk sekedar merawat tubuhmu.

Saat selesai sholat isya berjamaah dengan istriku, seperti biasa ia meraih tanganku untuk diciumnya dengan mesra. Ohh.. kurasakan tangan yang dulu begitu halus kini telah berubah sedemikian kasar, dan kurus, pastilah karena kerja kerasnya di rumah selama ini.

Kucium tangan suci ini, bagiku ini adalah tangan suci kedua setelah ibuku. Maafkan aku istriku, anak-anakku, aku selama ini hanya bisa menuntut ini dan itu bahkan begitu pengecut untuk sekedar mengutarakan uneg-unegku. Selalu membanding-bandingkanmu dengan wanita lain. Suami macam apa aku ini, yang hanya tahu mencari uang tanpa memikirkan keluarga.

Sebelum tidur, aku dan Heny berdikusi banyak hal. Aku menyampaikan keluhanku padanya dengan cara yang halus tanpa menyinggung perasaannya. Setengah merayu dan memuji kukatakan padanya bahwa aku ingin melihat dan menikmati tubuh indahnya, dengan memberikan sebuah hadiah yang kubeli sepulang dari kantor tadi,

” Dek, aku punya hadiah untuk mu” kataku sambil menyodorkan bungkusan kado berwana biru. Warna kesukaan Heny.

Dengan terkejut dan mata berbinar-binar Heny membuka kadonya

” Wah, surprise nih mas. Boleh aku buka sekarang? ” tanyanya tak sabar.

” Ya, semoga dek Heny suka dan mau memakainya malam ini ” kataku sambil mengedipkan mata.

Dengan terburu-buru Heny membuka. Roman muka yang begitu gembira ketika Heny melihat Ardi membelikan setengah lusin Lingerie seksi pengganti daster batiknya yang lusuh. Heny memeluk Ardi dengan malu-malu dan berkata,

“Terima kasih mas, aku pasti pakai malam ini “

Aku juga menyarankan kepada Heny untuk mengambil seorang pembantu rumah tangga dari sebuah yayasan. Tujuanku agar Heny tidak terlalu kelelahan dalam mengurus rumah tangga dan anak-anak kami. Sehingga Heny masih mempunyai waktu luang untuk merawat diri, kesalon, berolah raga dan membaca buku kegemarannya.

Heny sangat gembira sekali. Dan permasalahan dikelurga kami telah tersolusikan.

“I Love you, Heny! Kataku sambil memeluknya

“Terima kasih sudah menemani dan mengurus aku dan anak-anak selama ini”,

Ku kecup keningnya dan tidak terasa meleleh air mataku, telah kutemukan apa yang selama ini aku cari-cari.

Dengan bersyukur hidup menjadi lebih indah...apapun yang telah diberikan ALLAH melebihi apa yang dipinta...hanya karena belum menyadarinya.

Hacker Indonesia berhasil membobol data rahasia CIA tentang penyerangan AS Ke RI

Seorang hacker kebangsaan indonesia berhasil membobol data rahasia CIA tentang rencana penyerangan AS kepada NKRI. Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.

 Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka Perang akan sangat mahal dan AS akan banyak mengalami kerugian.

 Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi Dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa indonesia :

Kepada
 Yth. Kepala Staf Gabungan
 Jenderal Richard Myers

 Tembusan: Direktur CIA




 Rencana Penyerangan ke Indonesia sebaiknya dipertimbangkan lagi. Mengingat mahalnya Biaya yang akan timbul dari Peperangan tersebut.

 Berikut Data-Datanya :

 Begitu memasuki Perairan Indonesia, Armada ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk Senjata Api dan Peralatan Perang tampa surat izin dari Pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan "Uang Damai". Coba hitung berapa besarnya jika peralatan yang dibawa sedemikian banyak.

 Kemudian bila kita mendirikan Base Camp Militer, Bisa ditebak di sekitar Base Camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral Celana Dalam Rp 10.000 dapat 3.
 Belum lagi para Pengusaha komedi putar yang bakal ikut mangkal di sekitar Base Camp juga.

 Kemudian kendaraan Tempur serta Tank-tank lapis baja yang diparkir dekat Base Camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perparkiran daerah maupun preman-preman sekitar.
 Jika dua jam pertama dikenakan Rp 10.000 (tarif untuk orang bule), berapa yang harus dibayar oleh Pemerintah AS jika kendaraan Tempur harus parkir Sebulan atau lebih dari setahun seperti di Irak sekarang ini.

 Belum lagi Pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur DKI Jakarta untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu akan sangat mulus karena salah satu Komisaris di sebuah Perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah Mantan Pejabat Tinggi.

 Belum lagi di sepanjang jalan menuju lokasi Base Camp, kita harus menghadapi para "Pak Ogah" yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya dari kendaraan yang memutar.
 Bisa dibayangkan berapa recehan yang harus disiapkan jika harus melakukan operasi tempur menuju pusat-pusat musuh seperti Cilangkap.
 Dari Tanjung Priok (pelabuhan tempat Kapal induk merapat dan lokasi pasukan mendarat) ke Cilangkap saja ada berapa pertigaan, perempatan dan putaran.

 Suatu kerepotan besar jika rombongan Pasukan harus berkonvoi. Karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.

 Belum lagi jika di jalan bertemu Polisi yang sedang swipping, sudah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk Polantas-polantas itu.

 Itu baru Polantas, Pak Myers. Belum Petugas DLLAJ. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Kendaraan-kendaraan dan tank-tank itu kan belum di kir.
 Itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau mau menyerbu KODAM di Daerah lain. Kita harus melewati Jembatan Timbang milik DLLAJ juga. Siapkan saja uang pelicin yang lebih banyak.

 Di Base Camp Militer, Tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur nyenyak, karena banyak nyamuk akibat sangat tidak higienisnya lingkungan sekitar. Ini bisa dibasmi dengan penyemprotan dari Dinas Kesehatan. Lagi-lagi harus menyiapkan amplop untuk mereka.

 Dan Pagi harinya Pasukan tidak akan bisa mandi karena di sungai banyak di lalui "Rudal Kuning" yang ditembakkan penduduk setempat dari "Flying Helicopter" alias wc terapung di atas sungai.

 Pasukan AS juga tidak bisa jauh- jauh dari peralatan Perangnya, karena di sekitar Base Camp sudah mengintai Pedagang besi loakan yang siap mempereteli Peralatan Perang canggih yang kita bawa. Kurang Waspada sedikit saja saja, tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.

 Belum lagi para Curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan merebut jip-jip Perang kita yang kalau di dempul dan di cat ulang bisa dijual ke pasar gelap atau pasar spare part hasil curian ranmor di Cinangka. Atau dijual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng (dekat Kedutaan Besar kita).
 Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu.

 Dan yang lebih menyedihkan lagi, Badan Pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan tidak waspada sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.

 Dan kita juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk Base Camp kepada Haji Husin, Haji Mamat, Engkong Jai dan lain-lain, para pemilik tanah di sini.

 Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1x24 jam dan harus izin RT/RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita lalui dengan Amplopan. Apalagi, Pasukan AS suka membawa Cewek.

Cerita Khusus Dewasa ( 17+ )


Tiduri Aku…Ibu!!!   (Kisah Nyata?)

.…Tersentak hati Bu Dina mendengar permintaan anaknya. Anak laki-lakinya ingin ditiduri, ingin diberi kehangatan darinya….kehangatan seorang wanita. Kehangatan…hmm……

—oooOooo—

Sebagai seorang wanita yang cantik, Dina memiliki hampir segala yang diimpikan kaum wanita. Parasnya ayu, manies dan selalu enak dipandang. Bentuk hidung, mata, alis, bulu mata hingga ke garis pipi yang tertata indah bak bulu perindu diatas bintang timur diwaktu senja. Posturnya tubuhnya sangat ideal untuk seorang wanita. Kulitnya yang putih dan jenis rambutnya yang panjang hitam bergelombang menambah nilai keaggunannya. Kemolekan lekuk tubuhnya menyebabkan ia sering disebut wanita terseksi.
Dina, seorang wanita karir pada salah satu perusahaan swasta besar di Ibukota, termasuk wanita yang cerdas. Ditunjang pendidikan formalnya yang merupakan alumni Pasca Sarjana Komunikasi Universitas ternama.
Loyalitas terhadap perusahaan tidak diragukan lagi, sehingga menjadikan dirinya sebagai salah satu ’maskot’ pegawai diperusahaannya. Tak heran bila karirnya bagai ’rising’ star. belum sepuluh tahun bekerja, dia sudah menduduki jabatan penting, setingkat Department Head (Kepala Bagian). Dikenal dekat dengan bawahan. Suppel dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan jajaran pimpinan. Tipikal Dina selalu menjadi bahan pembicaraan dikalangan pegawai, gunjingan hingga tentu saja ’fitnah’ dari orang-orang yang tidak menyukainya. Apalagi ketika terdengar kabar bahwa dia akan dipromosikan menjadi salah satu deputy kepala divisi.
’ah…paling dengan keseksiannya’ kata mereka yang tidak suka.

—oooOooo—

”Ibu mau kemana….?” tanya Fitri, puteri bungsunya
”Ibu mau berangkat ke kantor nak…” jawab Dina, sambil merapihkan pakaiannya
”Kok masih gelap bu….bareng ayah gak bu…?” tanya Fitri lagi dengan bahasa anak yang agak cadel
”Ayah khan belum pulang nak. Masih di Bandung…” jawab dina, tanpa memalingkan wajah dari cermin hiasnya

Jam masih menunjukkan pk. 04.25 pagi. Hari masih gelap. Anak-anaknya masih terlelap, kecuali Fitri yang terbangun karena mendengar suara peralatan riasnya.

”Aku tidak boleh terlambat…aku harus tiba sebelum Bos dan Klienku datang..” pikir Dina dalam hati
”Bu, aku masih mau tidur….” kata Fitri
”Iyya nak….”
.Dina mencium kening anak puteri satu-satunya itu. Dengan penuh kasih sayang dipeluknya erat sambil berkata pelan, ”Nanti sekolah sama si Mbok ya….sarapan disekolah juga gak apa-apa kok…Ibu harus berangkat pagi-pagi…”
”Ah, Ibu…kemarin sudah pegi pagi…kemarinnya lagi pagi, sekarang pagi lagi…” keluh Fitri, dengan menggeleng-gelengkan kepalanya
”Fitri, Ibu bekerja juga untuk Fitri. Untuk sekolah Fitri dan Adit…..untuk membelikan Fitri rumah-rumahan dan masak-masakan…” jawab Dina pelan
”Tapi Ibu selalu pulang malam. Fitri gak pernah tidur bareng Ibu. Makan sama si Mbok…sekolah juga sama si Mbok….” keluh Fitri lagi sambil menggulingkan tubuhnya.
”Fitri, Ibu mau berangkat…..kamu berangkat sama si Mbok ya…!” seru Dina dengan sedikit keras dan wajah agak memerah.
Dina segera keluar kamar. Dia memang tidur bersama anak puterinya yang masih berusia tiga tahun. Ketika akan membuka pintu kamar, Dina menyempatkan diri melihat raut wajahnya dicermin.
Terlihat jelas rona merah diwajahnya. Warna kulitnya yang putih menambah kejelasan ’rona merahnya’. Dina menghela nafas panjang, kemarahan sesaat telah merubah tutur bahasanya. Sudah merubah pula paras ayunya…
”Huh…Fitri selalu membuat aku marah….Fitri sering memperlambat jalanku ke kantor…” keluhnya sambil mengusap keringat didahinya.
”Ah sudah pk. 04.45…aku bisa terlambat …”
Dina mempercepat langkahnya. Sampai diteras rumah keraguan muncul dihatinya….Dia belum sempat bicara dengan Adit, anak sulungnya…
”Ah dia khan sudah tujuh tahun. Sudah lebih besar. Dia pasti ngerti lah…”

—oooOooo—

Presentasi mengenai pengembangan perusahaan, khususnya bidang komunikasi, kemitraan dan pemasaran yang dipaparkan Dina memdapatkan sambutan luar biasa dari Stake Holder (Pemegang Saham, Komisaris, Jajaran Direksi dan Mitra Kerja). Sambutan itu ditandai dengan tepuk tangan meriah sambil berdiri dan ucapan selamat yang seolah tak putus.

Senyum sumringah tersembul dari wajah Dina. Perasaan puas memenuhi rongga hatinya. Dia menghela nafas panjang. Memejamkan mata sesaat….”Akhirnya aku berhasil….”
Untung aku bisa mempersiapkan diri dengan baik. Untung juga aku tiba lebih awal sehingga bisa mengkondisikan semuanya…….

”Dina selamat ya….tidak sia-sia kami menempatkan kamu sebagai Dept Head Promosi & Kemitraan…..” kata seorang Direksi sambil menjabat erat tangan Dina.
Jabatan tangan yang terasa ’lain’. Terasa ada getaran ’hangat’ yang menjalar melalui jari-jari terus hingga pangkal tangan, dan meluncur deras dihati. Jantung berdegup kencang…entah perasaan apa itu. Yang jelas perasaan itu membuatnya pikirannya ’kacau’, hatinya diliputi oleh suatu misteri..entah misteri apa
”Dina, kerja kamu luar biasa…..masih muda, cantik, jenius….tak salah jika Perusahaan memberimu posisi tsb…..” kata seorang Komisaris
Pujian komisaris menambah kencang degup jantungnya…seolah darah berhenti mengalir. Seolah kaki sulit untuk digerakkan. Dengan menghirup nafas pelan, Dina membalas pujian tsb
”Terima kasih Pak..terima kasih…semua berkat bantuan dan bimbingan Bapak…”

”Berapa usiamu sekarang… adakah 40…?” tanya Komisaris itu lagi
Dina tersipu malu…..rona merah kembali menghiasi wajahnya….
”Saya baru 34…. Pak…” jawab Dina sambil tertunduk malu
”Wow…Surprise…kita memiliki calon direksi termuda. Cantik, jenius dan ber-visi…semoga kamu sukses ya….”

Dina terkesima. Tak percaya. Calon direksi….? ah, gak mungkin… aku salah dengar….

—oooOooo—

Minggu, pk. 04.00 Dina terbangun.
Ohhhhh….lelah pikiran dan badannya membuatnya agak sedikit malas untuk bangun. Namun undangan stake holder untuk sekedar minum kopi pagi di Kafe Padang Golf mengharuskan dia untuk segera bergegas…..

”Ah….ngantuknya…..”
Dina kembali merahkan badannya….rasanya dia ingin meliburkan diri bersama anak-anaknya….terutama Fitri yang kemarin membuatnya sedikit marah….
Tapi…undangan Direksi dan Komisaris adalah sebuah ’Perintah’…laksana titah Raja yang harus dijalankan, meskipun hanya ajakan sambil lalu…

”Ahhhh…..”
Dina mulai menyiapkan diri. Mandi pagi dan sedikit bersolek….tampil agak cantik dan…hmmmm..seksi dikit rasanya tidak apa-apa. Toh akan bersantai bersama orang-orang penting ’penguasa’ kantor….’apalagi bila….bila ada yg tertarik padaku…’ pikirnya..
’ah pikiran ngelantur…..’ pikirnya lagi

”Ibuuuu….Tolong tiduri aku Bu….” seru Adit sambil berjalan pelan dan membawa bantal guling yang sarung entah kemana
”Adiiit….?” tanyanya heran
”Adiit….” seru Dina kembali. Heran, tidak biasanya Adit bangun pagi dan pindah ke kamarnya.
”Ibuuu…tolong tiduri aku bu…semalam aku gak bisa tidur…aku kepikiran Ayah….aku ingin bermain bersama Ayah….”
”Adit. Hari ini Ibu masuk kantor….Ibu akan bertemu Bos di kantor…” jawab Dina
”Ibuuu…tolong tiduri aku…aku ngantuk …pengen tidur bareng Ibu…” pinta Adit, kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan Dina, Ibundanya…

Dina terdiam. Hatinya semakin membuncah….perasaan malas memenuhi undangan Direksi kembali muncul….tapi motivasi untuk memperlihatkan loyalitas demikian tinggi…dus, dia sudah berdandan seksi.

Diusap-usap perlahan kepala Adit. Rambutnya yang sedikit ikal bergelombang mirip seperti rambutnya. Bentuk wajahnya yang agak oval dan halus merujuk pada ayahnya…

”ahhh..aku jadi ingat Mas Darman. Wajah Adit mirip ayahnya….semalam dia memberi kabar kalau Meeting di bandung diperpanjang karena banyak Klien baru yang ikut datang….” bathin Dina dalam hati….seketika ia merasa bersalah dengan suaminya.

”Adiiit, Ibu harus pergi sayang…..Ibu harus masuk kantor…..”
”Tapi buu…” Adit tidak bisa meneruskan kalimatnya, karena Dina mengangkat kakinya perlahan, sehingga kepala Adit berpindah ke bagian pinggir tempat tidur.

Dina meneruskan riasannya dimuka cermin yang ada di sisi kanan tempat tidurnya. Bibirnya diolesi lipstick tipis warna merah muda, sesuai dengan pakaian yang dikenakannya. Pakaian terbaik yang dimilikinya, hadiah Ulang Tahun dari Mas Darman suami tercinta.

”Mas Darman pasti akan silau bila melihat aku sekarang. Pasti akan memujiku ’Cantiiik’..hehehe…sayang dandananku saat ini untuk orang lain….”
”Huk..huk..huk..” suara batuk kecil beriak keluar dari mulut Adit
”Adiit, kamu batuk. Jajan apa kamu kemarin” tanya Dina sambil terus memainkan penghalus bedak dipipinya
”Huk..huk..huk..” suara itu kembali terdengar
“Mboookkk….tolong ambilkan air putih hangat. Adit batuk nih” teriak Dina dari dalam kamarnya

Tepat pk. 05.00 Dina meluncur menuju Kafe Padang Golf. Perjalanan akan memakan waktu 30 menit. Cukuplah. Karena pertemuan dan sarapan kopi pagi baru akan dimulai pk. 06.00. Tapi biasanya banyak yang sudah datang dengan perlengkapan stick golf, termasuk pemilihan ’caddy’ pendamping permainan golfnya nanti.

—oooOooo—

Dina sangat menikmati suasana Kopi Paginya. Dia begitu cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tidak ada lagi perasaan canggung, malu dan minder bercengkerama dengan jajaran Direksi, Komisaris dan Pimpinan Unit Mitra Kerja. Apalagi dalam acara yang dikemas secara informal ini. Seolah ia sudah menjadi bagian dari mereka. Jajaran elit perusahaan.

”Penuhi jiwa ini dengan satu rindu…rindu untuk mendapatkan rahmat-Mu…meski tak layak ku harap debu Cinta-MU” ringtone HP Dina berbunyi….
”Maaf Pak,,,,,,,” Dina tak sanggup meneruskan kata-katanya untuk meminta ijin mengangkat Hpnya
”Silakan ..silakan….ini suasana santai kok” jawab salah seorang Direksi
”Permisi Pak”
”Meski begitu ku akan bersimpuh… Penuhi jiwa ini dengan satu rindu…rindu untuk mendapatkan rahmat-Mu….” ringtone itu terus berbunyi…

Ditempat yang agak jauh dari kerumunan orang Dina mengangkat Hpnya…
”Hallo….” sapanya
”Bu…kamu ada dimana sekarang….?” tanya suara disana dengan lembut
”Sedang bersama Direksi dan komisaris di kantor.. Yahas…” jawab Dina
Ohhh,…ternyata dari mas Darman, suaminya. Dina terbiasa memanggilnya Ayah, menyesuaikan diri dengan panggilan anak-anaknya
”Loch emangnya masuk… ?” tanya Mas Darman lagi
”Iyya Yah…”
”kapan pulangnya…Adit sakit di rumah kata si Mbok…”
”nanti siang…..atau mungkin juga sore…”
”Yaa sudah…biar Ayah saja yang pulang segera”

—oooOooo—

Pk. 15.30 Dina kembali kerumahnya.
Sarapan Kopi Pagi di kafe Padang Golf ternyata diteruskan dengan acara ramah tamah dan meeting informal dengan Mitra Kerja dan Klien. Beberapa Kontrak Kerja ’deal’ setengah kamar dalam ramah tamah itu. Dina baru mengetahui kalau banyak ’deal’ ’deal’ kontrak kerja yang putus di Kafe, Padang Golf serta jamuan makan. Mungkin karena lebih santai dan informal….pikirnya, sehingga lebih mudah untuk bicara dari hati ke hati

Tiba di ujung jalan pemukiman, Dina melihat banyak orang berduyun menuju satu rumah dengan membawa nampan, rantang dan gelas-gelas kecil.
”Ada apa ini…?” tanya Dina dalam hati

Ada bendera kuning terikat di atas tiang listrik tepi jalan…
”Ohh ada yang meninggal….”
Dina mempercepat langkahnya. Ia juga ingin melayat. Ia tak ingin juga tertinggal dalam urusan sosial di lingkungannya….

Tak berapa lama Dina tersentak. Kakinya kaku tak bisa digerakkan….dia melihat banyak orang berkerumun dipekarangan rumahnya. Kebanyakan ibu-ibu dan wanita yang mengenakan pakaian berwarna gelap dan berkerudung. Bapak-bapak ada di ruang tengah…

”ohh…apakah…apakah…..”
”Tidaaaakkkkkkkkk”

Dina mencoba untuk berlari. Namun kakinya semakin sulit bergerak.

Air mata Dina deras mengalir ketiak ia melihat seorang bapak berpeci hitam dan berpakaian muslim putih sedang melantunkan ayat-ayat Qur’an. Dari suaranya tersendat terlihat jelas bahwa Bapak itu menahan tangis. Kadang sesegukan sesekali menghambat laju bacaan Qur’annya..

”Mas Darman…..Ayahhhhhh” seru Dina setengah berteriak
“Ayah siapa yang meninggal Yah….?” tanya Dina kepada Bapak yang sedang mengaji tadi
”Ayah..siapa yah….?” tanyanya lagi
Bapak tadi tidak menjawab. Telunjuk jarinya mengisyaratkan bahwa Dina bisa membuka kain kafan yang belum tertutup

Dengan sedikit merangkak, Dina berjalan tersendat, dan membuka kain kafan penutup wajah si mayit.

”Yaa Allah…Aadiiitttt” Dina langsung memeluk tubuh jenazah itu
”Maafkan Ibu Nak….maafkan Ibu nak…….” teriak Dina keras, membuat seisi rumah menoleh kepadanya. Bahkan beberapa orang yang berada di luar juga berlari kearah rumah
”Adddiiiiittttt….Sini nak…Ibu akan tiduri kamu…Ibu akan tidur bersamamu Nak…..”
”Addiiittttt bangun nak..Ibu sudah pulang…Ibu sudah pulang nak….”
”Ibu ingin tidur bersama mu….”

Dina meraung keras seperti anak kecil yang kehilangan orang tuanya….air matanya mengalir deras. Tak kuasa menahan sedih. Rasanya ingin sekali ia menggoyang-goyangkan tubuh kaku itu agar kembali bergerak….namun Mas Darman segera merangkulnya. Memeluknya. Dan mencium keningnya…

”Bu….ini salah kita..salah Ayah….Ayah terlalu sering meninggalkan keluarga..”
”Bukan Yah…ini salah Ibu…tadi pagi Adit minta ditemani tidur, tapi Ibu tolak…”
”Ya sudahlah…ini salah kita semua. Adit terkena paru-paru basah akut. Dan terlambat ditolong…..”

—oooOooo—

Anak, isteri, suami dan keluarga adalah perhiasan dunia. Perhiasan yang paling indah adalah istri yang sholeh (Amar’atush-Sholihah), suami yang adil (’imamun ’adilun) dan anak-anak yang mendoakan orang tuanya (awaladdun sholihin yad’ulah)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes